Laman

Selasa, 30 Agustus 2011

I AM

Bismillah.
Terik matahari pagi menembus jendela kamar kosku. Aku terbangun dan mencoba untuk berpikir apa yang terjadi. Tak sadar ternyata semalam aku terlelap tertidur di samping meja belajar mungilku yang kusebut Ultraman. Dengan kondisi yang masih berantakkan kutinggal ultraman dan pergi ke kamar mandi untuk segera menyegarkan diri. Kesegaran pagi ini terasa berbeda dari biasanya, aku sadar ada sesuatu yang berbeda antara hari ini dengan hari kemarin, Aku lupa menyelesaikan tugasku.

Hal itu menjawab keraguanku saat bangun tadi. Secepat angin yang berhembus kuambil pilot dan kutorehkan tulisanku ke sidu dan Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya. Semerawut dan sempoyongan kukenakan pakaianku serta kuambil tasku yang telah kuisi dengan segala keperluanku lalu keluar pergi menuju tempat yang kutuju.

Perjalananku terasa lebih ringan daripada apa yang kurasa saat pagi tadi. Orang – orang otomatis terlihat tersenyum dalam pandanganku sehingga akupun tersenyum melihat itu. Kebiasaanku yang senang melihat orang tersenyum ternyata membuatku sedikit berubah dari diriku yang dulu. Alangkah indahnya dunia ini jika semua orang dapat tersenyum bahagia.

Serasa takut melihat kendaraan yang melaju dengan cepat aku memberanikan diri menyebrang ke seberang dan Alhamdulillah ternyata berhasil. Menelusuri gank yang ada membuat hati sedikit miris melihat pengemis mengemis – ngemis. Aku merasa sedih dan bodoh setiap aku melewati mereka, “tidak adakah yang bisa kulakukan untuk membantu mereka?” Menyedihkan bagi orang yang menginginkan senyum pada setiap orang.

Melewati gank, barisan gerbong besi lewat. Terasa heran dan sedih, “kenapa banyak orang yang rela membahayakan dirinya hanya untuk menaiki itu? Sesungguhnya hal itu akan bisa dimengerti jika kau berada diposisi mereka. Kau yang tidak pernah diposisi mereka tahu apa?” mulai lagi. Kucoba untuk berpikir jernih dan menarik napas dengan tenang.

Menuruni tangga dan menengok kanan kiri, Kujalani jalan setapak asri, riang dan damai. Terlihat individu-individu yang ingin menuntut ilmu di seberang. Aku berpikir, “alangkah berdosanya aku jika tak kugunakan kesempatan ini untuk menuntut ilmu sebaik-baiknya! Aku berada disini bukan untuk main-main tapi aku ada disini untuk mewujudkan cita-citaku dan cita-cita bangsa! HIDUP MAHASISWA!!! HIDUP RAKYAT INDONESIA!!!” tak kusangka aku tak hanya meneriakkan hal itu dalam pikiranku melainkan di sekelilingku.

Sebuah reaksi kaget dan senyum terlihat dari orang di sekelilingku membuat aku sedikit malu dan ingin menceburkan diri ke danau. Tapi itulah aku, sang pemimpi yang hidup dalam dunia mimpi serta memiliki mimpi untuk membuat semua mimpi menjadi kenyataan…Inilah kisahku!!!
(suhafer) !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar